Apa itu Psikologi Manajemen?
Psikologi manajemen
A. Arti Psikologi
Menurut asalnya katanya, psikologi
berasal dari bahasa Yunani Kuno: Psychē yang berarti
jiwa dan logia yang
artinya ilmu sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental
secara langsung karena sifatnya yang abstrak,
tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa
atau mental tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya.
Sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikologi
dalam istilah lama di sebut ilmu jiwa itu berasal dari kata Bahasa
Inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar kata
yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu:
(1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu.
Jadi secara harfiah Psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa di sebut ilmu yang
mempelajari kejiwaan.
Menurut
pendapat Tatang Somantri, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian
yang ada di sekitar manusia.
Menurut
pendapat Gleitman (1986), Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan
kehidupan organisme manusia. Dalam hubungan
ini psikologi didefenisikan sebagi ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga
memahami bagimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.
Menurut
pendapat Bruno (1987), membagi pengertian psikologi kedalam tiga bagian
yang pada perinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi
(penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”, ketiga psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Selanjutnya,
dalam Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap
(1981) membatasi arti psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang
mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa tersebut
meliputi respons organisme dan hubungannya dengan lingkungan.
Menurut Crow
& Crow, Pschycology is the study of human behavior and human relationship.
Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia
sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia:
hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
Menurut Sartain,
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with
especial attention given to human behavior. Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia.
Menurut
Richard Mayer (1981), Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan
struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan
proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang
jiwa manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini Kartono pada
tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat,
dan hidup jiwa manusia (psyche =
jiwa; logos = ilmu
pengetahuan).
Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht). Oleh karena jiwa itu
merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa
diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari
“jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk
tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk
memisahkan diri dari ilmu filsafat.
Perkataan tingkah laku/perbuatan mempunyai pengertian yang luas sekali.
Yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berjalan,
berlari-lari, berolah-raga, bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga membahas
macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi,
pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi dalan bentuk tangis, senyum dan
lai-lain.
Kegiatan berpikir dan berjalan adalah sebuah kegiatan yang aktif. Setiap
penampilan dari kehidupan bisa disebut sebagai aktivitas. Seseorang yang diam
dan mendengarkan musik atau tengah melihat televisi tidak bisa dikatakan pasif.
Maka situasi dimana sama sekali sudah tidak ada unsur keaktifan, disebut dengan
mati.
Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan
psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan
lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori,
yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau
konasi, 4) gejala campuran.
Namun hendaknya jangan dilupakan, bahwa setiap aktivitas psikis/jiwani itu
pada waktu yang sama juga merupakan aktifitas fisik/jasmani. Pada semua
kegiatan jasmaniah kita, otak dan perasaan selalu ikut berperan; juga alat
indera dan otot-otot ikut mengambil bagian didalamnya.
Penyelidikan terhadap organ-organ manusia digolongkan dalam ilmu fisiologi.
Yaitu meneliti peranan setiap organ dalam fungsi-fungsi kehidupan seperti
meneliti segala sesuatu tentang mata, ketika subyek bisa melihat dan juga
meneliti pengaruh kerja otak untuk mengkoordinir semua perbuatan individu guna
menyesuaikan dengan lingkungnnya. Jika fungsi segenap organ dan tingkah laku
banyak dijelaskan oleh fisiologi, maka masih perlukah bidang keilmuan
psikologi?
Psikologi
memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani
sifatnya. Sedang manusia merupakan suatu totalitas jasmaniah rokhani. Semua
bentuk dorongan dan impuls dalam diri manusia yang menyebabkan timbulnya
macam-macam aktifitas fisik dan psikis, dijelaskan oleh psikologi. Misalnya,
jika seseorang menaruh rasa semangat yang tinggi , ketika ia mengahadapi suatu masalah
tertentu maka ia akan menaggapi masalah itu dengan semangat untuk
menyelesaikannya.
Jadi,
Psikologi atau ilmu jiwa ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan
gejala-gejala kejiwaaan manusia.
B. Arti Manajemen
Kata manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif
dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Kata manajemen mungkin berasal
dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya
"mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat
pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang
berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari
bahasa Italia.
Dalam buku Manajemen Teori, Praktik, & Riset Pendidikan, kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu
dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang
berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata benda management,
dan manager untuk orang yang
melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat
kaitannya dengan konsep organisasi. Manajemen diperlukan ketika terdapat
sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik perbedaan) dan
sejumlah sumber daya yang harus dikelola agar tujuan sebuah organisasi dapat
tercapai. Tujuan tersebut sangat beragam, tergantung dari jenis sebuah
organisasi. Menurut Tisnawati Sule, manajemen adalah sebuah proses yang
dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta
sumber daya organisasi lainnya.
Hakikat manajemen adalah merupakan proses pemberian bimbingan, pimpinan,
pengaturan, pengendalian, dan pemberian fasilitas lainnya. Pengertian manajemen
dapat disebut pembinaan, pengendalian pengelolaan, kepemimpinan,
ketatalaksanaan yang merupakan proses kegairahan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana
melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang
benar utuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan
tersebut.
Fungsi-fungsi manajemen adalah seangkaian kegiatan yang dijalankan dalam
manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Fungsi-fungsi manajemen sebagaimana diterangkan oleh Nickels. McHugh and
McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:
· Perencanaan atau Planning, yaitu
proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan
di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
· Pengorganisasian atau Organizing,
yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
· Pengimplementasian atau Directing,
yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
· Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling,
yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan.
Stoner & Freeman (1996) menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen ialah planning, organizing, leading, dan
controlling (POLC). Schermerhorn juga sependapat dengan Stoner &
Freeman yang menyatakan fungsi manajemen ialah planning, organizing, leading, dan controlling (POLC).
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (1996) menyatakan bahwa
fungsi-fungsi manajemen ialah kesadaran akan pengaruh luar; interpretasi; representasi;
koordinasi; perencanaan; petunjuk; penganggaran; administrasi sumber daya
material; manajemen kepegawaian; supervisi; pemantauan; dan evaluasi program.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi
manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Karakteristik keefektifan manajemen meliputi wawasan yang luas, wawasan
strategis, peka lingkungan, kepemimpinan, fleksibilitas, orientasi tindakan,
orientasi hasil, komunikasi, peka hubungan perseorangan, dan kemampuan teknis.
Untuk lebih memperjelas pengertian manajemen akan dibicarakan topik-topik
berikut ini:
1. Manajemen sebagai ilmu dan
seni
Luther Gulick
mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama
untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan.
2. Manajemen sebagai profesi
Manajemen
telah berkembang menajdi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan
yang menyolok program- program latihan manajemendi universitas-universitas
maupun lembaga-lembaga manajemen swasta, dan melalui pengembanganpara eksekutif
oragnisasi (perusahaan).
3. Pengertian-pengertian yang
berbeda dengan istilah manajemen
Pengertian
manajemen perlu dibedakan dengan pengertian istilah-istilah lain seperti
kewiraswastaan (entrepreneurship)
dan supervisi:
- Manajemen berbeda dengan
kewiraswastaan. Wiraswasta menurut definisi, memahami, mendapatkan sumber
daya-sumber daya, mengorganisasikan dan menjalankan perusahaan. Manajemen
sebaliknya, terlibat dalam pengorganisasian dan memimpin perusahaan dan
organisasi lainnya, tetapi tidak mencakup pemilikan.
- Manajemen berbeda dengan
supervisi. Pada umumnya, supervisi adalah pengarahan dan pengendalian
karyawan-karyawam tingkat bawah dalam suatu organisasi. Supervisi merupakan
bagian dari manajemen.
4. Aplikasi-aplikasi yang berbeda
dari istilah manajemen
Istilah
manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
- Pengelompokan
pekerjaan. Manajemen dapat berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan
tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial.
- Seorang individu.
Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok
secara keseluruhan dapat disebut bagian manajemen.
- Suatu disiplin
akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atau suatu
bidang studi.
- Suatu proses.
Manajemen juga merupakan suatu proses, karena mencakup pelaksanaan suatu
rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
Jadi, Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
C. Konsep Dasar Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur / me-manage
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai ilustrasi, dulu dalam manajemen, orang berproduksi hanya mengandalkan sumber daya
alam. Misalnya, orang berburu, memancing atau memetik hasil hutan saja untuk
memenuhi keperluannya. Tetapi lama-kelamaan mulai terasa bahwa dengan
menambahkan sumber daya manusia (terutama akalnya), maka orang akan bisa lebih
efektif dan efisien dalam berproduksi. Maka mulailah dikenal pertanian,
peternakan dan upaya budi daya sumber-sumber alam lainnya.
Setelah itu, timbul lagi kebutuhan akan modal, karena dengan investasi dana
tertentu, akan bisa dibuat alat tertentu untuk lebih meningkatkan lagi
efisiensi dan efektivitas produksi. Maka sejak zaman revolusi industri, tiga
modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber Daya Alam), SDU (Sumber Daya Uang)
dan SDM (Sumber Daya Manusia), dan ilmu manajemen pun berkisar pada upaya untuk
mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja itu.
Kaitannya dengan psikologi: dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi,
diketahui bahwa unsur SDM (Sumber Daya Manusia) ternyata merupakan yang
terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Pasalnya, ilmu psikologi
yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM (Sumber
Daya Manusia) yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk "mengolah" manusia)
inilah yang menjadi titik tolak dari kajian ilmu psikologi manajemen. Hal ini
bertujuan agar seluruh kayawan / SDM (Sumber Daya Manusia) dari suatu
organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu memberikan informasi
kepada pelanggan atau rekan sekerjanya, dan pada akhirnya membuat karyawan itu
senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
D. Manfaat Psikologi Manajemen
- Untuk
mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan
penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
- Agar
dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan / tepat
untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).
Referensi:
No comments:
Post a Comment